VIDEO

[Video_Islami][bleft]

Artikel

[article][twocolumns]

muhasabah

[muhasabah][bleft]

Text Widget

Pages

WAWANCARA EKSLUSIF DENGAN CUCU EX-SYRIAN

WAWANCARA EKSLUSIF DENGAN CUCU EX-SYRIAN
------------------------- -------------------------------------------

Foto dari kiri: Ammar, teman dari Egypt dan Syria di London.



Saya pernah mendengar pak Said Aqil Siroj berkata bahwa banyak negara islam hancur karena perang penyebabnya ulamanya kurang mengajarkan nasionalisme. Meski tidak benar 100% namun ucapan beliau ada benarnya berdasar fakta yang saya jumpai pada orang sekeliling saya saat ini. Saya di Qatar sudah 10 tahunan, sehingga saya hafal betul wajah-wajah setiap negara.

Sering sekali saya kenalan dengan:
- Wajah Pakistan tapi ngakunya warga Inggris
- Wajah Arab Iraq ngakunya berpassport Inggris
- Wajah Ethiopia (kulit hitam) ngakunya warga Australia
- Wajah Syria ngakunya Canada
- Wajah India ngakunya Amerika dsb

Iya, mereka ada disekeliling saya berinteraksi setiap hari dengan saya. Awalnya saya tidak percaya, namun setelah mengetahui realitas berikut ini jelas sudah maksudnya. Begitu juga, sebagai jawaban dari pertanyaan, "Kenapa warga Syria lebih memilih hijrah ke Eropa dengan mempertaruhkan nyawa sekeluarga daripada hijrah ke negara arab tetangga yang lebih dekat?"

Let's start it:
Saya punya murid namanya Ammar asli turunan Syria. Namun ia lahir di Canada dan sampai saat ini membawa passpor Canada sekeluarganya. Kemarin sebelum mengaji saya berhasil menginterogasinya dan berikut hasilnya saya tuangkan dalam beberapa poin:

1. Kakek Ammar adalah salah satu petinggi IM di Syria. Di masa pemerintahan Hafid Assad (Bapak Basyar Assad) IM diusir dari Syria beserta jajarannya dan tidak diizinkan beroperasi. Bahkan semua yang berafiliasi dengan IM dicabut kewarganegaraannya, akhirnya mereka banyak berhamburan pergi mencari suaka ke negara lain.

2. Lebih tragis lagi, pencabutan kewarganegaraan tidak hanya pada ybs saja, bahkan seluruh anggota keluarga 7 turunan tidak dianggap warga Syria lagi. Kesimpulannya tidak ada 1 pun anggota keluarga ammar yang menetap di Syria sejak tahun 80 an sampai sekarang. Semuanya pada menyebar di beberapa negara lain.

Saya bertanya: kenapa warga Syria sekarang lebih memilih ke eropa daripada negara arab sebelah dengan mengorbankan nyawa sekeluarga ditengah derasnya ombak laut? Jawabannya sbb:

3. Negara-negara arab tetangga benar mereka membantu kami. Namun para pengungsi akan tetap dalam keadaan susah menahan derita kemiskinan sampai masa yang tak menentu. Sangat kecil, ada peluang bagi mereka untuk bisa bangkit menata kehidupan mereka dan anak-anak mereka kedepannya secara layak dan sejahtera.

4. Andai mereka beruntung bisa mendapatkan kewarganegaraan baru (inipun membutuhkan waktu puluhan tahun dan jerih payah) status mereka sebagai pendatang akan tetap diperlakukan sebagai imigran. Beda dengan penduduk asli dengan segala fasilitas yang diberikan pemerintah. Dari hal diatas, para pengungsi lebih memilih mengungsi ke negara-negara Eropa dan sekitarnya.

5. Di Eropa kehidupannya lebih menjanjikan. Mereka sangat welcome dengan kedatangan siapa saja, tidak ada diskriminasi dan pengecualian bernada SARA secara umumnya. Bahkan para imigran memiliki hak untuk bisa mendapatkan kewarganegaraan secara mudah. Cukup dengan kita tinggal disana selama lima tahun, lalu kita bisa mengajukan diri untuk menjadi warga negara.

6.Ketika sudah menjadi warga Eropa, hak yang diberikan persis seperti yang diberikan kepada penduduk asli. Tidak ada diskriminasi, seluruh kebutuhan sekolah, pengobatan, dan berbagai kebutuhan hidup terjamin.

7. Bahkan Imigran yang sudah berpassport baru, ia berhak dan bebas masuk instansi manapun termasuk berkarir politik dan masuk jajaran pemerintahan. Makanya tidak heran jika Walikota London sekarang dijabat oleh seorang Muslim asli Pakistan.

--------------------------- :) :) :) ---------------------------
Berdasarkan fakta-fakta diatas, saya sangat bersyukur menjadi orang Indonesia. Pemerintah dan ulama sepakat menjaga keutuhan NKRI dengan peran masing-masing. Dengan demikian, tidak kaget jika Indonesia dilirik menjadi icon negara perdamaian dengan berbagai macam perbedaan etnis, suku, agama dan kebudayaan masing-masing.

Kemarin ketika saya memperbaharui passport, saya diminta mengisi blanko pernyataan bahwa selama di LN saya tidak akan pindah kewarganegaraan. Ini adalah usaha yang bagus dari pemerintah demi menjaga anak emas bangsa supaya tetap pada pangkuan ibu pertiwi. (Bukan berarti saya anak emas yaaa! Kerikil hitam iya....hehe)

Demikian catatan ringkas yang dapat saya sajikan. Semoga kita dapat termenung bersama dan menjadi semangat baru untuk mempertahankan keutuhan sesama anak bangsa sebelum tercerai-berai. Dan dengan lantang mari kita ucapkan:

"Uhibbu Indonesia Liannani Anduuniasiy" sebagai nabi Saw bersabda: "Uhibbul 'arab Liannani Arabiy".

Salam persatuan bangsa
Ustadz Mochamad Ihsan Ufiq
Doha, 21 Mei 2017




#

Tidak ada komentar: