VIDEO

[Video_Islami][bleft]

Artikel

[article][twocolumns]

muhasabah

[muhasabah][bleft]

Text Widget

Pages

PANCASILA DALAM LITERATUR ARAB


oleh:  Bagus Ahmadi

Hari ini tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Banyak ragam cara dilakukan masyarakat Indonesia untuk memperingati harlah Pancasila. Lembaga negara dan lembaga pendidikan mengadakan upacara bendera untuk menandai peringatan tersebut. Penyuka medsos mengekspresikan peringatan itu dengan memposting konten-konten yang terkait dengan Pancasila, mulai gambar, lagu, video hingga tulisan yang berkenaan dengan butir-butir Pancasila sebagaimana yang dahulu pernah populer jaman orde baru. Pendeknya, semua warga bangsa ini ingin menunjukkan kepeduliannya terhadap Pancasila.

Penulis pagi ini secara tidak sengaja membuka-buka buku baru yang kemarin baru dikirim oleh distributor, yaitu Mahakarya Islam Nusantara tulisan peneliti muda alumni Pondok Pesantren Lirboyo, adik kelas penulis. Pada halaman 511-515 buku tersebut penulis mendapati sebuah karya kitab berjudul Al 'Audah ila iktisyaf Tsauratina. Kitab dengan tebal 68 halaman itu diterbitkan oleh al-Dar al-'Arabiyah li al-'Ulum Kairo Mesir tahun 1959.

Apa kaitan kitab tersebut dengan harlah Pancasila? Ternyata kitab tersebut merupakan terjemahan dari buku berjudul Penemuan kembali Revolusi kita yang berasal dari pidato Presiden Republik Indonesia Soekarno pada hari kemerdekaan RI ke-14 (17 Agustus 1959). Dalam halaman terakhir kitab Al-'Audah itu dibuatkan glossary tentang falsafah bangsa Indonesia Pancasila ( al-Mabadi al-Khamsah) yang sila-silanya dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan:
1. Al-Iman billah
2. Al-Insaniyyah
3. Al-Qaumiyyah al- Indunisiyyah
4. Siyadah al-Sya'b dan
5. Al-'Adalah al-Ijtima'iyyah

Selain Pancasila, tertulis juga tentang Al-Ta'addud fi al-Wihdah (Bhineka Tunggal Ika). Dijelaskan disana bahwa Bhineka Tunggal Ika adalah "bahwa Indonesia meskipun terdiri dari berbagai wilayah dan bangsa yang berbeda-beda, namun bersatu dalam persatuan yang teguh".
أي أن إندونيسيا بالرغم من تعدد أقاليمها وقبائلها تكون وحدة متماسكة
Selain itu, dijelaskan pula falsafah hidup khas Nusantara, yaitu al-Ta'awun al-musytarak atau Gotong royong.

Kitab yang berisi pandangan-pandangan revolusioner Soekarno itu punya pengaruh yang sangat besar di kancah perpolitikan Arab masa itu. Karena Soekarno dianggpp sebagai pemimpin Asia-Afrika, penggagas Gerakan Non-Blok sekaligus pengilham kemerdekaan negara-negara dunia ketiga.
Keberadaan kitab ini menjadi saksi bahwa Indonesia yang saat itu belum genap 17 tahun dari kemerdekaannya telah memiliki pengaruh yang besar di kancah dunia Arab, menjadi guru bagi para pemimpin negara-negara Arab, bahkan mampu mengekspor ideologi, gagasan, dan kebijakan nasionalnya.


Alhasil, sebagai warga negara Indonesia sepatutnya bangga dengan adanya Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan budaya adiluhur bangsa yang mencirikan bangsa Indonesia. Banyak khazanah intelektual karya para ulama dan tokoh bangsa ini yang perlu terus digali dan dikembangkan selaras dengan dinamika peradaban manusia.

Selamat Hari Lahir Pancasila
NKRI...HARGA MATI
PANCASILA...JAYA
NUSANTARA...MILIK KITA

Pacet, Dluha Kamis, 1 Juni 2017/ 6 Ramadhan 1438.

@SAHABAT BUKU BAGUS#
+62 822-4796-4746

Tidak ada komentar: